Assalamu'alaikum w.b.t...
Wahai insan yang mengaku dia sebagai pencinta Tuhannya...
Benarkan dahulu cintamu di hatimu itu sebelum dilafaz ia keluar sebagai kata cintamu...
Ketahuilah...
Kata cinta yg sebenar,akan dapat mencairkan setiap hati-hati insani...
Lahir ia melalui sinar rohani si pemabuk sakar cinta ilahi...
yakni si muhibullah yang sedang mabuk dengan Cinta Tuhannya...
Mabuk ia...
Mabuk ia di dalam sakar Cintanya...
Fana' segala alam...
Maka yang wujud hanyalah Tuhannya...
Tenggelam ia didalam Sakar Cinta Allah...
sehinggakan kematian itu adalah kehidupan dan kehidupan itu adalah kematian...
Kesusahan itu adalah kesenangan dan kesenangan itulah kesusahan...
Walhasil,
setiap yang ada disekelilingnya turut merasai mabuknya bercinta dengan Tuhan Rabbul Jalil..
Walau tanpa mendengar,tanpa melihat atau bercakap dengan si pemabuk cinta Ilahi,mereka tetap akan merasaka biasan Cinta si muhib pemabuk cinta Ilahi tersebut...
Sahabatku...
kata-kata cinta ini bukan diluahkan sepertimana kata dialog biasa...
tetapi merupakan suatu yang lahir melalui hati yang bersih dari sebarang 'Alam...
Yang mana hati ia dihuni sepenuhnya oleh Tuhannya...
Perbuatannya didominasi oleh segenap sunnah Rasul-Nya...
Mencari yang Abadi sehingga diri itu fana di bawah kebesaran Yang Abadi... |
Ingatku akan kisah seorang kekasih Allah yang sinonim dengan panggilan ketua sufi wanita yang bergelar Rabi'atul 'Adawiyyah (Sayyidah Al-Adawiyyah)...
Yang merupakan pelopor gerakan Cinta Ilahi di dalam Ilmu Tasawwuf Islam...
Kasih dan cintanya kepada Allah S.W.T yang tiada berbelah bahagi telah menyebabkan alam disekelilingnya terpana di dalam cahaya cintanya kepada Rabbnya...
Rasa cinta yang tidak tergambarkan di dalam qalbunya menyebabkan dirinya senangtiasa rebah dibuai sakar cinta Allah...
Nur Allah yang mengisi ruang hatinya tanpa batasan menyebabkan nur itu terbias keluar melalui lisannya...
maka,dengan izin daripada Allah sesiapa sahaja yang mendengarnya akan terpaut dan cair hatinya serta merta...
Tercatat didalam manaqib para salihin...
Di suatu hari,rumah Sayyidah Al-Adawiyah telah dimasuki oleh seorang pencuri.malangnya si pencuri tersebut tidak mendapati suatu apapun didalam rumah beliau melainkan sebiji kendi air.Lebih malang lagi kedatangannya itu telah disedari oleh Rabiatul Adawiyyah.
Ketika pencuri tersebut hendak keluar dari rumah Rabi'atul Adawiyyah,Seraya Rabi'atul Adawiyyah berkata kepadanya , " Jika kamu sememangnya seorang pencuri, jangan keluar dari rumahku dengan tangan kosong...".
Maka berkata si pencuri tersebut , " Aku tidak mengambil sesuatu barang pun dari rumah kamu..."
Rabi'atul Adawiyyah berkata , " Wahai si miskin yang malang,berwudhu'lah dengan air yang ada di dalam kendi itu, lalu masuklah ke dalam bilik dan solatlah 2 rakaat...Maka kamu tidak akan keluar dari rumahku dengan tangan kosong..."
Pencuri tersebut menuruti apa yang disarankan oleh Rabi'atul Adawiyyah. Ketika si pencuri itu sedang melakukan solat seraya Rabi'atul Adawiyyah menadahkan tangannya ke dada langit dan terlantun suatu doa dari lisannya kepada Rabbnya " Wahai Rabbku, kini telah datang kepadaku seorang yang ingin mengambil sesuatu yang berharga dari diriku, dan aku tidak mempunyai suatu barang pun untuk dia ambil dariku. Maka kuhentikan dia di hadapan pintu kemurahan-Mu. Janganlah kau haramkan Rahmat dan Anugerah-Mu ke atasnya."
Dengan Rahmat Allah,tatkala usai menunaikan solat 2 rakaat, pencuri itu merasakan betapa manisnya beribadat kepada Allah S.W.T lalu meneruskan solatnya sehingga berakhirnya waktu malam.
Apabila terbitnya fajar, Rabi'atul Adawiyyah mendapati si pencuri itu masih berkeadaan sujud yang penuh khusyu' dan tawajjuh hatinya kapada Allah dan meratap di dalam sujudnya , " Jika Tuhan tidak berbisik kepadaku dengan kata," Tidakkah engkau malu melakukan maksiat kepada-Nya...??? Meskipun kau mampu menyembunyikan segala dosa-dosamu dari penglihatan setiap hamba-Nya...Dalam keburukan dan kelalaian...Engkau pasti akan mengunjunginya juga di masa akan datang...Apa alasanmu di hadapan Allah kelak jika Dia mengherdik dan mengusir dirimu...???..."
Setelah selesai sujud, lalu berkata Rabi'atul Adawiyyah kepada si pencuri tersebut , " Wahai saudaraku,bagaimanakah kau melalui malammu pada hari ini...?
Pencuri itu berkata , " Aku lalui malamku dengan baik. Aku telah bersimpuh di hadapan-Nya dengan segala kerendahan dan kehinaan diriku, serta berdoa kepada-Nya agar menerima taubatku,diperkuatkan segala kelemahanku,diampuni segala dosa-dosaku dan dikabulkan akan permintaan-permintaanku...".
Kemudian,lantas keluar pencuri itu dari ruang solat dengan wajah yang bercahaya. Seraya Rabi'atul Adawiyyah menadahkan tangannya ke langit sambil bermunajat , " Wahai Kekasihku, ini adalah saat yang paling sesuai untuk dia mengetuk pintu Rahmat-Mu...Adapun diriku ini, yang sudah sekian lama mengenal-Mu dan bersimpuh di hadapan-Mu, tidakkah Engkau telah mengkabulkan diriku...?..."
Kedengaran satu suara yang berkata , " Wahai Rabi'ah, kerana dan untuk dirimu maka Kami telah kabulkan...dan kerana kamu jua kami dekat kepadanya.."
Ahirnya,dengan berkat seorang yang ikhlas dalam pengabdian dan percintaannya terhadap Allah,maka pencuri itu telah menjadi seorang ahli ibadah yang paling alim dizamannya.Kehidupannya berubah begitu pantas.Hidup yang dahulunya dipenuhi dengan kemaksiatan berubah sepenuhnya menjadi seorang yang di gelar ahlillah...yakni seorang yang mengenal Allah dan menginfaqkan sepenuhnya jasad dan rohnya hanya untuk Allah dan melabuhkan sepenuhnya tirai cintanya hanya untuk Allah 'Azzawajalla...
Allahu Rabbi...
Tiada yang paling nikmat apabila merasakan ketiadaan diri melainkan nikmat melihat Allah dengan pandangan Rahmat dan Cinta-Nya...
Allahu Allah...
Ya Rabbi Anta Maqsudi... Wa Redhaka Matlubi...
Wassalamu'alaikum W.B.T...
0 Teguran Sahabat...:
Post a Comment